Minggu, 02 November 2014

konsep dasar OOP

KONSEP DASAR OOP
Pengertian OOP
OOP adalah sebuah metodologi atau cara berpikir dalam melakukan pemrograman dimana pendefinisian tipe data disertai dengan pendefinisian fungsi. Struktur data yang seperti ini disebut dengan istilah object. Paradigma pemrograman OOP dapat dilihat sebagai interaksi sebuah object dalam melakukan tugasnya.
Segelas teh tentunya memiliki berbagai spesifikasi seperti volume air, rasa, temperatur dan sebagainya. Pada pemrograman, spesifikasi-spesifikasi tersebut merupakan variabel yang dideklarasikan beserta tipe data. Pada OOP, sebuah object Teh juga memiliki method berupa fungsi yang dapat dipanggil untuk merubah kelakuan atau spesifikasi teh tersebut. Method minumTeh dapat dideklarasikan sebagai fungsi yang dapat dipanggil untuk mengurangi nilai variabel Volume.
Di samping itu, sebuah object dapat memiliki relasi terhadap object lainnya. Sebagai contoh, sebuah objectdapat berupa keturunan dari object lain. 
Sejarah OOP
Konsep OOP bermula pada era 1960-an. Sebuah bahasa pemrograman Simula memperkenalkan berbagai konsep yang mendasari OOP dengan SIMULA I (1962-65) dan Simula 67 (1967). Kemudian pada tahun 70-an, bahasa pemrograman Smalltalk menjadi yang pertama kali disebut object-oriented.
Pada tahun 1980-an, dua bahasa pemrograman ADA (US Department of Defense) dan PROLOG (the Japanese “Fifth Generation Computer Project”) dipercayai akan bersaing ketat sebagai bahasa pemrograman yang paling dominan. Namun justru OOP yang menjadi paradigma pemrograman yang paling dominan sampai sekarang. Bahasa pemrograman yang object-oriented seperti C++ pada tahun 80-an menjadi populer. Pada tahun 90-an, bahasa-bahasa pemrograman seperti Java mulai menerapkan OOP. Sampai pada 2002, Microsoft Visual Studio memperkenalkan bahasa object-oriented baru yang diberi nama C#. Disusul VB.NET yang merupakan penyempurnaan Visual Basic 6.0 yang tidak mendukung OOP.
Object-Oriented Programming (OOP) adalah sebuah pendekatan untuk pengembangan / development suatu software dimana dalam struktur software tersebut didasarkan kepada interaksi object dalam penyelesaian suatu proses / tugas. Interaksi tersebut mengambil form dari pesan-pesan dan mengirimkannya kembali antar object tersebut. Object akan merespon pesan tersebut menjadi sebuah tindakan / action atau metode. Jika kita mencoba melihat bagaimana tugas disekitar kita diselesaikan, kita akan mengetahui bahwa kita berinteraksi dalam sebuah object-oriented world. Jika akan bepergian kita pasti berinteraksi dengan object mobil. Sebagai sebuah object, mobil berisi object-object lain yang berinteraksi untuk melakukan tugasnya membawa kita.
Object-oriented programs terdiri dari objects yang berinteraksi satu sama lainnya untuk menyelesaikan sebuah tugas. Seperti dunia nyata, users dari software programs dilibatkan dari logika proses untuk menyelesaikan tugas. Contoh, ketika kamu mencetak sebuah halaman diword processor, kamu berarti melakukan inisialisasi tindakan dengan mengklik tombol printer. Kemudian kamu hanya menunggu respon apakah job tersebut sukses atau gagal, sedangkan proses terjadi internal tanpa kita ketahui. Tentunya setelah kamu menekan tombol printer, maka secara simultan object tombol tersebut berinteraksi dengan object printer untuk menyelesaikan job tersebut.
Object-Oriented vs. Procedural
Procedural programming merupakan paradigma pemrograman selain OOP yang berdasarkan pada konsep procedure callProcedure merupakan fungsi yang akan dijalankan secara berantai ketika program aktif baik oleh program itu sendiri atau procedure lain. Contoh bahasa pemrograman yang termasuk kedalam paradigma ini diantaranya adalah Pascal, Delphi, C++, ALGOL, Fortran, dll.
TYPE Teh = RECORD
                   NamaTeh:       STRING;
                   VolumeTeh:     REAL;
                   WarnaTeh:      ColourType;
                   …
         END;
Selanjutnya proses pemasukkan nilai variabel dan fungsi meminum teh dilakukan seperti berikut:
VAR Tehku: Teh;
BEGIN
   …
   (* Inisialisasi atribut teh *)
   Tehku.NamaTeh := “Sosro”;
   Tehku.VolumeTeh := 1.00;
   …
   …
   (* Meminum teh *)
   Tehku.VolumeTeh := Tehku.VolumeTeh – 0.1;
Proses ini tidak berlaku pada pemrograman berbasis object, sebab struktur data Teh hanya mempunyai tipe-tipe variabelnya. Pada OOP, perubahan sebuah object dilakukan dengan pemanggilan method yang dideklarasikan sebelumnya. Seperti yang disebutkan sebelumnya, method minumTeh dapat dideklarasi dan kemudian dipanggil untuk mengurangi Volume teh tersebut.
Mengapa menggunakan OOP?
Mengapa OOP dibangun dalam sebuah paradigma yang luas untuk menyelesaikan masalah bisnis? Bahasa prosedural mengatur program dalam mode barisan linier yang bekerja dari atas ke bawah. Dengan kata lain, program adalah kumpulan dari tahapan yang dijalankan setelah yang lain berjalan. Programming tipe ini bekerja dengan baik untuk program kecil yang berisi code relative sedikit, tetapi pada saat program menjadi besar, mereka cenderung susah untuk di-manage dan di-debug. Dalam usaha untuk me-manage program, struktur programming diperkenalkan cara untuk mem-break down code-code tersebut melalui functions dan procedures.
Ini adalah sebuah langkah perbaikan, namun pada saat program dijalankan dalam sebuah fungsi bisnis yang kompleks dan berinteraksi dengan sistem lain, maka kelemahan dari struktur metodologi programming muncul kepermukaan meliputi:
Program menjadi lebih susah untuk dimaintain. Fungsi yang tersedia, susah untuk diubah tanpa harus mempengaruhi fungsi sistem secara keseluruhan.
Programming tidak baik untuk team development. Programmers harus mengetahui setiap aspek bagaimana program itu bekerja dan tidak menyebabkan terisolasi usaha mereka atas aspek yang lain dari sistem.
Butuh usaha yang keras untuk menterjemahkan Business Modelsdalam programming models.
Mungkin dapat bekerja dengan baik pada saat terisolasi tapi tidak pada saat terintegrasi dengan sistem lain.
http://santiherliani5g.blogspot.com/2009/01/konsep-oop.html
Istilah-istilah pada OOP antara lain :

  • Kelas (Class)
Kumpulan atas definisi data dan fungsi-fungsi dalam suatu unit untuk suatu tujuan tertentu. Sebagai contoh‘class of dog‘ adalah suatu unit yang terdiri atas definisi-definisi data dan fungsi-fungsi yang menunjuk pada berbagai macam perilaku/turunan dari anjing. Sebuah class adalah dasar dari modularitas dan struktur dalam pemrograman berorientasi objectSebuah class secara tipikal sebaiknya dapat dikenali oleh seorang non-programmer sekalipun terkait dengan domain permasalahan yang ada, dan kode yang terdapat dalam sebuah class sebaiknya (relatif) bersifat mandiri dan independen (sebagaimana kode tersebut digunakan jika tidak menggunakan OOP). Dengan modularitas, struktur dari sebuah program akan terkait dengan aspek-aspek dalam masalah yang akan diselesaikan melalui program tersebut. Cara seperti ini akan menyederhanakan pemetaan dari masalah ke sebuah program ataupun sebaliknya.

  • Objek (Object)
Membungkus data dan fungsi bersama menjadi suatu unit dalam sebuah program komputer, objekmerupakan dasar dari modularitas dalam sebuah program komputer berorientasi objek.

  • Abtraksi (Abstraction)
Kemampuan sebuah program untuk melewati aspek informasi yang diproses olehnya, yaitu kemampuan untuk memfokus pada inti. Setiap objek dalam sistem melayani sebagai model dari “pelaku” abstrak yang dapat melakukan kerja, laporan dan perubahan keadaannya, dan berkomunikasi dengan objek lainnya dalam sistem, tanpa mengungkapkan bagaimana kelebihan ini diterapkan. Proses, fungsi atau metode dapat juga dibuat abstrak, dan beberapa teknik digunakan untuk mengembangkan sebuah pengabstrakan.

  • Enkapsulasi (Encapsulation)
Memastikan pengguna sebuah objek tidak dapat mengganti keadaan dalam dari sebuah objek dengan cara yang tidak layak, hanya metode dalam objek tersebut yang diberi ijin untuk mengakses keadaannya. Setiap objek mengakses interface yang menyebutkan bagaimana objek lainnya dapat berinteraksi dengannya. Objek lainnya tidak akan mengetahui dan tergantung kepada representasi dalam objek tersebut.

  • Polimorfisme (Polymorphism)
Melalui pengiriman pesan. Tidak bergantung kepada pemanggilan subrutin, bahasa orientasi objek dapat mengirim pesan, metode tertentu yang berhubungan dengan sebuah pengiriman pesan tergantung kepada objek tertentu di mana pesa tersebut dikirim. Contohnya, bila sebuah burung menerima pesan “gerak cepat”, dia akan menggerakan sayapnya dan terbang. Bila seekor singa menerima pesan yang sama, dia akan menggerakkan kakinya dan berlari. Keduanya menjawab sebuah pesan yang sama, namun yang sesuai dengan kemampuan hewan tersebut. Ini disebut polimorfisme karena sebuah variabel tungal dalam program dapat memegang berbagai jenis objek yang berbeda selagi program berjalan, dan teks program yang sama dapat memanggil beberapa metode yang berbeda di saat yang berbeda dalam pemanggilan yang sama. Hal ini berlawanan dengan bahasa fungsional yang mencapai polimorfisme melalui penggunaan fungsi kelas-pertama.

  • Inheritas (inheritance)
Mengatur polimorfisme dan enkapsulasi dengan mengijinkan objek didefinisikan dan diciptakan dengan jenis khusus dari objek yang sudah ada objek-objek ini dapat membagi (dan memperluas) perilaku mereka tanpa haru mengimplementasi ulang perilaku tersebut (bahasa berbasis objek tidak selalu memiliki inheritas.)
Dengan menggunakan OOP maka dalam melakukan pemecahan suatu masalah kita tidak melihat bagaimana cara menyelesaikan suatu masalah tersebut (terstruktur) tetapi objek-objek apa yang dapat melakukan pemecahan masalah tersebut. Sebagai contoh anggap kita memiliki sebuah departemen yang memiliki manager, sekretaris, petugas administrasi data dan lainnya. Misal manager tersebut ingin memperoleh data dari bag administrasi maka manager tersebut tidak harus mengambilnya langsung tetapi dapat menyuruh petugas bag administrasi untuk mengambilnya. Pada kasus tersebut seorang manager tidak harus mengetahui bagaimana cara mengambil data tersebut tetapi manager bisa mendapatkan data tersebut melalui objek petugas administrasi. Jadi untuk menyelesaikan suatu masalah dengan kolaborasi antar objek-objek yang ada karena setiap objek memiliki deskripsi tugasnya sendiri.
http://yul-elfshawol.blogspot.com/2010/12/konsep-dasar-oop.html
Pemrograman Berorientasi Objek (Object Oriented Programming) merupakan teknik membuat suatu program berdasarkan objek. Pengembangan program OOP dapat dilakukan dengan mudah karena dapat mengurangi duplikasi kode dan mengurangi kesalahan program.
Program Java dapat dibedakan menjadi dua jenis :
- Applet, adalah program yang dibuat dengan Java, dapat diletakkan pada web server dan di akses melalui web browser.
- Aplikasi, adalah program yang dibuat dengan Java yang bersifat umum dan dapat dijalankan secara langsung.
Versi Java yang telah dirilis oleh Sun Microsystems atau yang lebih dikenal dengan J2SDK (Java 2 System Development Kit) antara lain:
1. J2ME (Java Micro Edition)
2. J2SE ( Java Standard Edition)
3. J2EE (Java 2 Entrprise Edition)
dimana urutan dari yang tertinggi adalah J2EE, J2SE, J2ME
Selain J2SDK ada pengembangan yang lain tergolong sebagai IDE (Integrated Development Environment), contohnya adalah Semantic Cafe, Borland Jbuilder.
Untuk mendownload software Java Development Kit (JDK)


Pada OOP ada dua istilah yang sering digunakan yaitu class dan objek.
Class berisi kumpulan dari objek-objek, sedangkan objek merupakan sebuah bentuk model yang tergantung dari cara pandang terhadap objek yang dimaksud.
Untuk lebih memudahkan pemahaman tentang class dan objek, sebagai contoh: sebuah class Kereta api mempunyai objek antara lain gerbong, rel, rem, tempat duduk dan yang lainnya. Setiap objek memiliki atribut dan metode. Atribut adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan karakteristik dari objek misalnya warna, bentuk atau fasilitas dari Kereta Api tersebut. Sedangkan Metode dari Kereta Api tersebut adalah kecepatan sehingga dapat berjalan dengan cepat di tengah kemacetan. Jadi metode merupakan fungsi atau segala sesuatu yang dapat dilakukan Kereta Api sebagai objek.
contoh :
public class KrtApi {
int gerbong;
String fasilitas;
}
public class KeretaApi {
public static void main(String[] args)
{
// membuat object
KrtApi kereta=new KrtApi();
// memanggil atribut dan memberi nilai
kereta.gerbong= 4;
kereta.fasilitas= “AC” ;
System.out.println(“Jumlah Gerbong:”+ kereta.gerbong);
System.out.println(“Fasilitas :”+ kereta.fasilitas);
}
}
Karakteristik Pemrograman Berorientasi Objek
1. Abstraction
Yaitu kumpulan objek yang saling berinteraksi.
2. Enkapsulasi
Yaitu menyembunyikan suatu proses dalam sistem untuk menghindari interferensi dan
menyederhanakan penggunaan sistem itu sendiri
3. Inheritance (Pewarisan)
Suatu class dapat mewariskan atribut dan metode kepada class lain.
4. Polymorphism
Suatu objek dapat memiliki berbagai bentuk sebagai objek dari classnya sendiri.
Contoh Program Inheritance (Pewarisan)
public class KeretaEkonomi extends KeretaApi {
public void setTarif(int tarif) {
System.out.println(“Tarif :”+ tarif);
}
}
public class KeretaEkonomiBeraksi {
public static void main(String[] args) {
KeretaEkonomi kereta = new KeretaEkonomi();
// Memanggil method di object
System.out.println(“Tarif Kereta Ekonomi jakarta – Bogor”);
kereta.setTarif(2500);
}
}

sumber: 
http://hendraenda.wordpress.com/2013/04/01/konsep-dasar-oop-pada-pemrograman-java/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar